( IoT ) INTERNET OF THINGS
Perkembangan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu. Dulu, mungkin kita hanya bisa berimajinasi atau menonton film-film fiksi sains soal teknologi canggih. Kini, berbagai peralatan/mesin sudah dilengkapi dengan kecanggihan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan kita sehari-hari. Mulai dari mobil pintar (smart car) yang bisa jalan sendiri ke berbagai tujuan tanpa pengemudi manusia, hingga mesin pintar semacam Alexa yang bisa bersuara mengingatkan Anda untuk melakukan ini-itu sesuai jadwal. Seluruh teknologi terbaru ini adalah bagian dari Internet of Things.
Apa itu Internet of Things?
Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
Internet of Things leih sering disebut dengan singkatannya yaitu IoT. IoT ini sudah berkembang pesat mulai dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan juga Internet.
IoT ini juga kerap diidentifikasikan dengan RFID sebagai metode komunikasi. Walaupun begitu, IoT juga bisa mencakup teknologi-teknologi sensor lainnya, semacam teknologi nirkabel maupun kode QR yang sering kita temukan di sekitar kita.
Apa saja kemampuan dari IoT? Adapun kemampuannya bermacam-macam contohnya dalam berbagi data, menjadi remote control, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya fungsinya termasuk juga diterapkan ke benda yang ada di dunia nyata, di sekitar kita. Apa saja contohnya? Contohnya adalah untuk pengolahan bahan pangan, elektronik, dan berbagai mesin atau teknologi lainnya yang semuanya tersambung ke jaringan lokal maupun global lewat sensor yang tertanam dan selalu menyala aktif.
Jadi, sederhananya istilah Internet of Things ini mengacu pada mesin atau alat yang bisa diidentifikasikan sebagai representasi virtual dalam strukturnya yang berbasis Internet.
Cara Kerja Internet of Things
Cara Kerja Internet of Things itu seperti apa? Sebenarnya IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumen tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya.
Jadi, Internet di sini menjadi penghubung antara kedua interaksi mesin tersebut. Lalu di mana campur tangan manusia? Manusia dalam IoT tugasnya hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara langsung tersebut.
Adapun tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan dalam mengkonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasinya sendiri. Mengapa itu menjadi sulit dan problematik? Ini sebenarnya dikarenakan jaringannya sangatlah kompleks. Selain itu, IoT juga sesungguhnya sangat perlu suatu sistem keamanan yang cukup ketat. Disamping masalah tersebut, biaya pengembangan IoT yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalannya. Ujung-ujungnya, pembuatan dan pengembangannya bisa berakhir gagal produksi.
Ketahui lebih lanjut soal IoT dengan menonton tayangan penjelasan berikut:
Unsur-unsur
Pembentuk IoT
Ada beberapa unsur pembentuk IoT
yang mendasar termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, keterlibatan
aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil. Berikut, kami akan menjelaskan
masing-masing unsur pemberntuk tersebut dengan singkat:
·
Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligence/AI) − IoT membuat hampir semua mesin yang ada
menjadi “Smart”. Ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita
dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan
teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan
buatan, dan jaringan yang tersedia. Sebenarnya ya contohnya bisa jadi mesin
yang tergolong sederhana semacam meningkatkan/mengembangkan lemari es/kulkas
Anda sehingga bisa mendeteksi jika stok susu dan sereal favorit Anda sudah
hampir habis, bahkan bisa juga membuat pesanan ke supermarket secara otomatis
jika stok mau habis. Penerapan kecerdasan buatan ini memang sangatlah menarik.
·
Konektivitas − Dalam IoT, ada
kemungkinan untuk membuat/membuka jaringan baru, dan jaringan khusus IoT. Jadi,
jaringan ini tak lagi terikat hanya dengan penyedia utamanya saja. Jaringannya
tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih
kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara
perangkat sistem.
·
Sensor − Sensor ini merupakan
pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih lainnya. Sensor ini mampu
mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari jaringan standar dan cenderung
pasif dalam perangkat, hingga menjadi suatu sistem aktif yang sanggup diintegrasikan
ke dunia nyata sehari-hari kita.
·
Keterlibatan Aktif (Active Engagement) −
Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk pasif. IoT
ini mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk, maupun
keterlibatan layanan.
·
Perangkat Berukuran Kecil −
Perangkat, seperti yang diperkirakan para pakar teknologi, memang menjadi
semakin kecil, makin murah, dan lebih kuat dari masa ke masa. IoT memanfaatkan
perangkat-perangkat kecil yang dibuat khusus ini agar menghasilkan ketepatan,
skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.
Sejarah dan
Perkembangannya
Mengingat bahwa IoT ini adalah
teknologi canggih yang mampu melakukan transfer data lewat jaringan dengan
interaksi yang mudah, masa depan dari pengembangannya jadi sangat menjanjikan.
Kehidupan manusia sehari-harinya bisa dioptimalkan dan dipermudah dengan sensor
cerdas dan peralatan pintar yang berbasis internet ini.
Awalnya, internet itu sendiri
mulai terkenal di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990, seorang peneliti bernama
John Romkey membuat suatu perangkat yang kala itu tergolong canggih.
Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau juga dimatikan
lewat internet.
Kemudian di tahun 1994, seseorang
bernama Steve Mann menciptakan WearCam, dan pada tahun 1997-nya si Paul Saffo
menjelaskan secara singkat mengenai penemuannya soal teknologi sensor dan masa
depannya nanti. Barulah di tahun 1999 Kevin Ashton membuat konsep Internet of
Things. Kevin ini adalah Direktur Auto IDCentre dari MIT.
Di tahun yang sama, yaitu 1999,
ditemukan mesin yang sistemnya berbasis Radio Frequency Identification (RFID)
secara global. Nah, penemuan inilah yang jadi awal kepopuleran dari konsep IoT.
Orang-orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-lomba mengembangkan
teknologinya sesuai konsep IoT.
Lalu, di tahun 2000, brand ternama
LG mengumumkan rencananya untuk membuat dan merilis teknologi IoT yaitu lemari
pintar. Lemari pintar ini mampu menentukan apakah ada stok makanan yang perlu
diisi ulang dalam lemarinya.
Kemudian, di tahun 2003, FRID yang
sebelumnya telah disebutkan, mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa
pengembangan teknologi di Amerika, melalui Program Savi. Pada tahun yang sama
pula, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua cabang
tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia.
IoT kembali terkenal di tahun
2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam The Guardian dan Boston Globe
mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT.
Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan IPSO
untuk memasarkan penggunaan IP dalam jaringan bagi “Smart Object” yang juga
bertujuan mengaktifkan IoT itu sendiri.
Macam-macam Bidang Penerapan IoT
Pertanian
Ada berbagai macam pengaplikasani
IoT di sektor pertanian. Beberapa diantaranya seperti mengumpulkan data soal
suhu, curah hujan, kelembaban, kecepatan angin, serangan hama, dan muatan
tanah. Data-data tersebut bisa dipakai buat mengotomatisasi teknik pertanian.
Kemudian, bisa juga dipakai untuk mengambil keputusan (decision making)
berdasarkan informasi yang ada demi meningkatkan kualitas dan kuantitas,
meminimalkan risiko dan limbah, serta mengurangi upaya yang diperlukan dalam
mengelola tanaman. Sebagai contoh, petani sekarang sudah bisa memantau suhu dan
kelembaban tanah dari jauh, dan bahkan menerapkan data yang diperoleh IoT untuk
program pemupukan yang lebih presisi.
Energi
Sejumlah besar perangkat yang
memakan energi (semacam switch, outlet listrik, lampu, televisi, dll.) kini
sudah bisa terintegrasi dengan konektivitas internet. Lalu apa dampaknya?
Integrasi itu memungkinkan mesin-mesin ataupun jaringan untuk berkomunikasi dalam
menyeimbangkan pembangkitan listrik serta penggunaan energi yang lebih hemat
maupun efektif. Perangkat ini juga bisa memungkinkan akses remote control dari
pengguna, atau bisa juga manajemen dari satu pusat lewat interface yang
berberbasis cloud. Selain itu, bisa juga mengaktifkan fungsi semacam
penjadwalan (misalnya untuk menyalakan/mematikan mesin pemanas, mengendalikan
oven, mengubah kondisi pencahayaan dari terang menjadi redup hingga ke gelap,
dan lain sebagainya). Jadi dengan IoT di bidang ini, sistem bisa berkumpul dan
bertindak berdasarkan informasi yang terkait dengan energi dan daya demi
meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi listrik.
Lingkungan
Aplikasi pemantauan lingkungan
dari IOT biasanya pakai sensor dalam membantu terwujunya perlindungan
lingkungan. Contohnya seperti apa? Penerapannya misalnya dengan memantau
kualitas udara atau air, kondisi atmosfer atau tanah, bahkan juga bisa mencakup
pemantauan teerhadap satwa liar dan habitatnya. Tak hanya itu sebenarnya. Bisa
juga IoT ini dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana semacam sistem
peringatan dini Tsunami atau gempa bumi. Hal ini tentunya bisa sangat membantu.
Perangkat IoT dalam hal ini berarti punya jangkauan geografis yang sangat luas
serta mampu bergerak.
Otomatisasi
Rumah
Perangkat IoT juga bisa dipakai
untuk memantau dan mengontrol sistem mekanis, elektrik, dan elektronik yang
digunakan di berbagai jenis bangunan (misalnya, industri atau juga rumah Anda
sebagai tempat tinggal). Alat atau pengembangan IoT ini juga bisa memantau
penggunaan energi secara real-time untuk mengurangi konsumsi energi. Tak hanya
itu, bahkan bisa juga melakukan pemantauan terhadap para penghuninya.
Contohnya? Begitu Anda masuk ke rumah di malam hari, lampu menyala. Kemudian
begitu Anda masuk ke jadwal tidur, lampu akan mati secara otomatis. Pagi hari,
taman Anda akan disiram air oleh mesin penyiram otomatis. Begitu juga dengan
kulkas Anda yang bisa memesan stok makanan sendiri ketika habis. Semuanya bisa
terintegrasi menjadi sistem rumah pintar.
Medik dan Kesehatan
Dalam dunia medik dan kesehatan,
IoT akan dikembangkan terus. Bahkan, nanti di masa yang akan datang, seluruh
rekaman kesehatan Anda bisa ditransfer langsung ke tenaga medis maupun Rumah
Sakit. Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan semacam detak jantung,
tingkat gula dalam darah, dan lain sebagainya. Smartphone/ponsel pribadi Anda
akan jadi alat pemantau kesehatan yang canggih dan tentunya bisa sangat
membantu Anda. Perangkat IoT yang ada bahkan bisa memberikan peringatan saat
kesehatan Anda menurun atau memberikan saran pengobatan dan bahkan membuat
janji temu dengan dokter. Sebenarnya beberapa teknologi canggih IoT telah
dikembangkan dan diterapkan di bidang ini. Contohnya, tempat tidur pintar yang
bisa otomatis memberitahukan dokter/perawat ketika pasien hendak bangun dari
tempat tidur dll. Menurut laporan dari Goldman Sachs di tahun 2015, perangkat
kesehatan semacam ini bisa menyelamatkan negara dari anggaran kesehatan yang
berlebihan.
Transportasi
IoT bisa membantu manusia dalam integrasi
komunikasi, kontrol, dan pemrosesan informasi pada berbagai sistem transportasi
yang ada. Penerapan IoT memang terus-menerus meluas ke berbagai aspek sistem
transportasi. Tak hanya teknologi mesinnya yaitu kendaraan, tetapi juga
infrastruktur, serta menyinggung fungsi pengemudi/penggunanya. Interaksi
dinamis yang terjadi antara komponen-komponen itu berasal dari sebuah sistem
transportasi. Sistem tersebut memungkinkan komunikasi antar dan intra
kendaraan, kontrol lalu lintas yang lebih efektif karena tergolong cerdas,
parkir yang lebih cerdas, manajemen logistik dan armada, kontrol kendaraan, dan
juga terkait faktor keselamatan maupun bantuan di jalan.
Komentar
Posting Komentar